11/08/12

Poster



  • Poster merupakan plakat, tempelan, atau pengumuman tertulis yang disampaikan kepada masyarakat dengan cara di tempelkan di tempat-tempat umum. 
  • Isi Poster dapat berupa penawaran barang, pengumuman tentang suatu hal, hiburan, atau informasi tentang program pemerintah. 
  • Bahasa poster hendaklah singkat, padat, dan komunikatif, serta memotivasi pembaca. Umumnya poster memiliki tujuan komersial untuk mengiklankan suatu barang atau pengumuman suatu event. Namun kadang-kadang berguna sebagai pengumuman yang mendidik masyarakat, alat propaganda, atau murni sebagai hasil karya seni.
  • Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.
  • Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. 
  • Poster merupakan alat untuk mengiklankan sesuatu, sebagai alat propaganda dan protes serta maksud-maksud lain untuk menyampaikan berbagai pesan. Selain itu poster juga dipergunakan secara perorangan sebagai sarana dekorasi yang murah meriah terutama bagi anak muda
  • Poster merupakan sebuah media yang sederhana yang berfungsi untuk mengomunikasikan informasi penting tentang sebuah produk atau acara dan biasanya paling dicari setelah proyek terbentuk atau berlangsung.
  • Membuat poster dimulai dari sebuah halaman/lembar kerja kosong adalah pekerjaan yang mudah bagi seorang desainer. Ini bisa menjadi inspirasi hanya dengan melihat dan membayangkan pada sebuah halaman kosong tersebut.  (1970 – 1990 masih ‘manual’, 1990 – sekarang ‘komputerisasi’).



Ada dimana poster?
Poster sebagai media komunikasi visual pesan yang ampuh  dengan pemanfaatan  tempat menempel. Pemasangan poster biasanya di tempat umum (ditempelkan di dinding/di tembok atau di pinggir jalan).


Tujuan Penggunaan Poster
Sesuatu yang ada dalam poster bertujuan dapat diketahui umum, menjadikan masyarakat umum tertarik untuk membeli, memakai, atau mengikuti isi poster tersebut.



Jenis Poster

  • poster niaga
  • poster penerangan
  • poster pendidikan
  • poster kegiatan.


Format Poster

  • Judul, nama penulis
  • Isi Poster memuat alur pikir yang jelas, yaitu latar belakang, permasalahan, tujuan, hasil temuan, simpulan/saran.
  • Tonjolkan bagian-bagian yang dianggap paling penting untuk diinformasikan (misal hasil, temuan, saran)
  • Perbedaan mendasar poster dengan media promosi lainnya adalah poster dibaca orang yang sedang bergerak, mungkin sedang berkendara atau berjalan kaki. Sedangkan brosur, booklet, flyer dirancang untuk dibaca secara khusus, mungkin duduk atau sesaat sambil berdiri. 
  • Pesan poster harus dapat menarik perhatian pembacanya seketika, dan dalam hitungan detik, pesannya harus dimengerti.


Kegunaan Poster 

  • Mengumumkan/memperkenalkan suatu acara
  • Mempromosikan layanan / jasa
  • Menjual suatu produk
  • Membentuk sikap atau pandangan (propaganda)


Prinsip-prinsip Desain Poster
Balance

  • Umumnya, keseimbangan bisa dicapai secara simetris
  • Garis-garis imajiner, baik vertikal atau horisontal dapat digunakan untuk mencapai keseimbangan, walaupun tidak simetris

Movement, alur baca.
Alur baca yang diatur secara sistematis oleh desainer untuk mengarahkan ‘mata pembaca’ dalam menelusuri informasi, satu bagian ke bagian lainpada poster.
Emphasis, penekanan. Prinsip ini yang terpenting dalam mendesain poster. Penekanan bisa dicapai dengan membuat slogan / judul, atau ilustrasi / foto jauh lebih menonjol dari elemen desain lain berdasarkan urutan prioritas. Penekanan bisa dicapai dengan:

  • Perbandingan ukuran
  • Latar belakang yang kontras dengan tulisan atau gambar
  • Perbedaan warna yang mencolok
  • Memanfaatkan ‘white space’ atau bidang kosong
  • Perbedaan jenis, ukuran dan warna huruf

Unity, kesatuan. Beberapa bagian dalam poster harus digabung atau dipisah sedemikian rupa menjadi kelompok-kelompok informasi. Misalnya nama gedung harus dekat dengan teks alamat. Splash diskon janganberjauhan dengan produk yang dimaksud.


Aspek Poster
Tagline. Penggunaan kata-kata atau membuat yang menarik dan tepat sasaran, membuat pesan poster dapat ditangkap pembacanya.
Ilustrasi. Elemen Visual (Ilustrasi) dan elemen teks cukup seimbang, penggunaan warna-warna kuat yang cukup mencolok tetapi tetap menonjolkan produk/pesan yang dijualnya/disampaikan.
Layout. Menurut Jan Tschichold, seorang typographer, desainer, guru, dan penulis, pernah mengatakan Lay-out yang asimetris punya kelebihan, secara optis keseluruhan penampilannya jauh lebih efektif daripada lay-out yang asimetris

Tipikal poster yang ‘baik’

  1. Berhasil menyampaikan informasi secara cepat
  2. Ide dan isi yang menarik perhatian
  3. Mempengaruhi, membentuk opini/pandangan
  4. Menggunakan warna-warna mencolok
  5. Menerapkan prinsip ’simplicity’


Langkah-langkah mendesain sebuah poster
Buat Tahapan Desain
Merupakan saatnya menghidupkan tema yang sudah dibuat.
Pemilihan warna, pemilihan tipografi (huruf), pembuatan elemen,
Penetapan layout dari poster.
Sisakan space yang cukup dari poster sehingga tidak terlalu terkesan penuh sesak.
Untuk pemilihan gambar sekali lagi perhatikan ukurannya.
Tidak Sesak/longgar/lega

Ciri-ciri Poster
Mudah dibaca dalam jarak 7 feet (dua meter lebih sedikit)
Ukuran umum A2 (840mm X 594mm, dapat disederhanakan sebagai 80cm X 60cm) catatan penting ukuran yang tercantum dalam panduan PIMNAS (80cm X 160cm) diusulkan direvisi karena terlalu besar.
Konsep yang direncanakan termasuk typeface yang diusulkan
Full colour atau spot colour
Gambar besar resolusi >300 dpi; gambar kecil resolusi at least 160 dpi
Perhatikan jarak pandang dan cara memandang

Syarat-syarat poster
1.    gambar yang ditampilkan mencolok, tetapi sesuai dengan ide
2.    kata-katanya mudah diingat, bersifat efektif dan sugestif
3.    tulisan dicetak besar dan mudah dibaca
4.    poster dipasang di tempat yang strategis.

Komponen Poster
Komponen Poster ( Kuantitatf ) terdiri sbb:
a. Elemen Visual (Nirmana)
b. Tipografi (Copywritting)
c. Warna

Prinsip Utama Desain
Menurut Tom Lincy dalam "Design Principle for Desktop Publishing", ada 5 prinsip utama desain, yaitu:

  • proporsi (proportion)
  • keseimbangan (balancing)
  • kontras (contrast)
  • irama (rhythm)
  • kesatuan (unity). 
Namun prinsip itu disederhanakan menjadi 4 prinsip oleh Robin Williams dalam "The Non Designer’s Design Book", yaitu:

  • kontras (contrast)
  • perulangan (repetition)
  • peletakan (alignment)
  • kesatuan atau fokus (proximity).


Tipografi
Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan.

Jenis huruf
Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi:

  • Roman, dengan ciri memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
  • Egyptian, dengan ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
  • Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
  • Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab.
  • Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.


Efektivitas Penggunaan Tipografi
Tidaklah mudah untuk merancang sebuah pesan yang baik, ada kaidah- kaidah estetik yang harus dianut. Perlu diketahui bahwa huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa diperhatikan kaidah-kaidah estetik seperti kenyamanan keterbacaannya, serta interaksi huruf terhadap ruang dan elemen - elemen visual di sekitarnya.

Pengertian kualitas huruf atau naskah dalam tingkat kemudahannya untuk dibaca biasa disebut sebagai legibility. Tingkat keterbacaan ini tergantung kepada tampilan bentuk huruf secara fisik, ukuran serta penataannya dalam sebuah naskah. Eksekusi terhadap sebuah desain tipografi akan mencapai hasil yang maksimal apabila melampaui proses investigasi terhadap makna dari sebuah naskah, alasan-alasan mengapa naskah tersebut harus dibaca, kapan dan di mana akan dibaca, serta siapa yang membacanya.

Sesungguhnya mata kita dapat mengenal bentuk huruf walaupun hanya setengah bagian ke atas dari fisik huruf tersebut yang tampil. Huruf jenis serif lebih memiliki karakter pada setengah bagian ke atas dibandingkan dengan sans serif, oleh karena itu huruf serif lebih mudah dibaca. Melihat dari segi fungsinya, serif bertindak sebagai pengait yang secara maya dapat menjembatani ruang antara huruf yang satu dan yang lain. Oleh karena itu, huruf serif dapat menyebabkan kerja mata menjadi lebih ringan pada saat membaca naskah dengan jumlah kata yang banyak.

Faktor lain yang berpengaruh terhadap legibility adalah kerning dan tracking. Yang dimaksud dengan kerning adalah ukuran jarak antar huruf sedangkan tracking adalah interval ruang antarkata. Susunan huruf yang terlalu rapat akan mengaburkan bentuk huruf sedangkan susunan huruf yang terlalu renggang akan sangat mempengaruhi kecepatan membaca.

Kerning atau tracking positif diperlukan untuk huruf-huruf yang dicetak dalam ukuran kecil. Hal ini diperlukan untuk mengurangi kepekatan ruang serta memudahkan pengenalan terhadap huruf yang tercetak kecil. Selain interval ruang antarhuruf atau kata, yang juga perlu diperhatikan adalah interval ruang antarbaris.

Penyesuaian interval ruang antarbaris dapat membantu kecepatan dan kenyamanan membaca. Interval ruang yang terlalu sempit atau terlalu besar akan memakan waktu lebih lama bagi mata kita dalam menemukan atau menyambung pada baris-baris kata selanjutnya.

Legibility merupakan permasalahan yang kompleks, keberhasilan legibility dapat dilihat dari banyak faktor. Pendekatan terhadap masalah tipografi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yakni tipografi mikro dan tipografi makro.

Hal-hal yang dilihat dari tipografi mikro adalah visual rancangan huruf secara mendasar, seperti desain tata-letak serta eksekusi-eksekusi visual yang terdiri dari perhitungan besar huruf, leading, dan kerning. Sedangkan tipografi makro lebih menyangkut kepada pengintegrasian permasalahan strategi kreatif mulai dari konsep desain, fiilosofi, kaitan huruf dengan sejarah, sasaran khalayak, serta penggunaan huruf sebagai sebuah solusi komunikasi.

Legibility dan Keterbacaan
Legibility adalah tingkat keterdeteksian huruf saat dipotong dengan ekstrim hingga bagian tertentu yang masih bisa dikenali. Legibility menentukan tingkat keterbacaan huruf dalam kondisi yang sulit, seperti saat digerakkan dalam kecepatan tinggi, cahaya remang, dan lain-lain.

Legibility dipengaruhi oleh:

  1. Kerumitan desain huruf
  2. Penggunaan warna
  3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari

Tingkat keterbacaan adalah kemudahan suatu susunan huruf terbaca berdasarkan susunan huruf, kerapatan, besar huruf, dan kerumitan kalimat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Definisi Public Relations

Public relations (PR) yang diterjemahkan bebas menjadi hubungan masyarakat (Humas), terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara...