24/06/15

Identitas Diri & Tipologi Kepribadian


Identitas berasal dari Bahasa Inggris "identity" yang berarti ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakannya dengan yang lain. Identitas juga merupakan keseluruhan atau totalitas yang menunjukkan ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang, atau faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdiri atas kebiasaan, sikap, sifat-sifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga seseorang tersebut berbeda dengan orang yang lainnya.


Tipologi kepribadian
Menurut Sheldon bahwa tipologi kepribadian manusia terdiri dari beberapa komponen: 

Komponen kejasmanian primer, terdiri dari (1) Endomorphy; lembut, gemuk, berat badan relative berlebih; (2) Mesomorphy; otot-otot dominan, pembuluh-pembuluh darah kuat, jantung juga dominan, orang bertipe ini tampak, kokoh, keras, otot kelihatan bersegi-segi, tahan sakit; dan (3) Octomorphy; jangkung, dada pipih, lemah, otot-otot hampir tidak nampak berkembang.

Komponen kejasmanian sekunder, terdiri dari (1) Dysplasia; ketidaktepatan dan ketidaklengkapan campuran ketiga komponen primer itu pada berbagai daerah daripada tubuh. (2) Gynandromorphy; jasmani memiliki sifat-sifat yang biasanya terdapat pada jenis kelamin lawannya.


Komponen-komponen temperamen
a. Tipe Viscerotonis
  • Sikap tidak tegang (relax)
  • Suka akan hiburan
  • Gemar makan-makan
  • Besar kebutuhan akan resonansi orang lain
  • Tidurnya nyenyak
  • Bila menghadapi kesukaran membutuhkan orang lain
b. Tipe Somatotonis
  • Sikapnya gagah
  • Perkasa (energetic)
  • Kebutuhan bergerak besar
  • Suka terus terang
  • Suara lantang
  • Nampaknya lebih dewasa dari yang sebenarnya
  • Bila menghadapi kesukaran-kesukaran butuh melakukan gerakan-gerakan
c. Tipe Celebrotonis
  • Sikapnya kurang gagah, ragu-ragu
  • Reaksinya cepat
  • Kurang berani bergaul dengan orang banyak (ada sociopobia)
  • Kurang berani berbicara di depan orang banyak
  • Kebiasaan-kebiasaannya tetap hidup teratur
  • Suara kurang bebas
  • Tidur kurang nyenyak (sukar)
  • Nampaknya lebih muda dari yang sebenarnya
  • Kalau menghadapi kesukaran butuh megasingkan diri

Komponen psikiatris:

  • Affective, yang bentuknya ekstrim terdapat pada para penderita psikolis jenis defresis
  • Paranoid, yaitu banyak angan-angan, fikiran-fkiran, bayangan-bayangan yang sangat jauh dari kenyataan
  • Heboid, yaitu bentuk ekstrimnya terdapat pada penderita hebehrenia yaitu suatu bentuk daripada schzoplunia (a-sosial, antisosial)

Pengertian Identitas diri
Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian, yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh (Stuart dan Sundean, 1991).

Identitas diri adalah komponen dari konsep diri yang memungkinkan individu untuk memelihara pendirian yang konsisten dan karenanya memungkinkan seseorang untuk menempati posisi yang stabil dilingkungannya. (Rawlins el, at, 1993).

Identitas diri adalah suatu komponen yang dimiliki setiap individu secara utuh dalam satu kesatuan yang terdapat pada tubuh manusia sebagai ciri pendidikan konsisten dan stabil.


Pengertian Tipologi Kepribadian
Dennis Coon dalam bukunya Introduction to Psychology: Explorations and Aplications mendefinisikan karakter sebagai suatu penilaian subyektif terhadap kepribadian seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat atau tidak dapat diterima oleh masyarakat, karakter merupakan jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik di dalam masyarakat.

Tipologi kepribadian berdasarkan dari Hipocrates dan Gllenus adalah sebagai berikut:

  1. Kholeris - Sifat dasar yang selalu optimis serta memiliki pola pikir untuk mencapai cita-cita yang tinggi, emosi yang dimiliki seperti sifat tidak tenang, mudah marah, cepat bereaksi negative, hatinya mudah terbakar, selalu enerjik serta fanatik. Orang yang memiliki kepribadian kholeris selalu ingin berprestasi tinggi mau menang sendiri serta memiliki sifat egoisme kuat, dan kurang toleran, kurang percaya pada orang lain dan selalu gelisah atau risau jika tidak berkuasa.
  2. Melankholis - Sifat pesimistis, mudah kecewa, murung, selalu merasa tertekan, kurang bergairah dan rendah diri.
  3. Pleghmatis - Bersifat tenang, berperasaan, tidak pernah tegang, dingin, selalu sabar dan tidak pernah panik, tidak mudah dipengaruhi serta selalu menepati janji dan bersikap jujur. 
  4. Sanguinis - Sifat perasaan selalu periang tetapi selalu berganti haluan, peka dan tidak takut beresiko, memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, mudah merasa puas apa yang telah di kerjakannya, cepat bereaksi, tidak teratur, kurang cermat dan kurang teliti.

Tipe kepribadian menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele

  1. Perfeksionis - Tipe yang termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar
  2. Penolong - Tipe kepribadian yang dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan, positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan
  3. Pengejar Prestasi - Termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan dan terhindar dari kegagalan.
  4. Romantis - Orang yang memiliki tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra diri yang biasa-biasa saja.
  5. Pengamat - Termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.
  6. Pencemas - Termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa di perhatikan dan terhindar dari kesan pemberontak.
  7. Petualang  - Termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita.
  8. Pejuang - Termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia dan terhindar dari kesan lemah.
  9. Pendamai - Dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.


Kebutuhan, motivasi, sikap, pengenalan diri, pemahaman, terhadap diri sendiri

Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahkluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya menjadi dasar untuk berusaha

Kebutuhan Dasar ManusiaSecara umum, kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kebutuhan psikologis (sekunder) dan kebutuhan biologis (mutlak) diperlukan manusia untuk eksistensi hisup seperti, makan, bernapas, dan beristirahat. Kebutuhan psikologis (sekunder) kebutuhan yang menjadikan hidup manusia lebih bahagia.

William Mc. Dougall (1871-1938) seorang ilmuwan perilaku dari inggris yang menyatakan bahwa motif hanyalah sebuah “instink”, dan mebatasinya sebagai kekuatan yang tidak masuk akal, dan menempatkan warisan kekuatan yang membentuk perilaku seseorang, misalnya yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berpikir, berpersepsi, dan berperasaan

Definisi Motivasi. Istilah “Motif”, “Dorongan” dan “Instink”, dengan cara-cara tertentu, semua istilah merupakan konstruksi semacam proses didalam diri seseorang yang dihipotesiskan sebagai penjelasan tentang perilaku seseorang tetapi tidak dapat di ukur atau diamati secara langsung. Istilah kebutuhan dipakai untuk menjelaskan adanya kekurangan yang pokok pada tubuhnya atau tuntutan yang lebih dipelajari atau kombinasi dari keduanya. Motif atau motivasi dipakai untuk menunjukkan suatu keadaan dalam diri seseorang yang bersala dari akibat suatu kebutuhan, dan motif inilah yang mengaktifkan atau embangkitkan perilaku yang biasanya tertuju pada pemenuhan kebutuhan tadi, motif tampaknya sebagian besar berasal dari pengalaman, dikenal sebagai (Motive). Motif yang muncul untuk memenuhi kebutuhan dasar (seperti, makan dan minum) dinamakan dorongan (Drive). Istilah instink kadang-kadang dipergunakan untuk memberikan gambaran tentang kebutuhan fisik, dan juga untuk menggambarkan perilaku rumit yang pada dasarnya warisan keturunan.

Abraham Maslow, seorang psikolog humanistic pernah mengemukakan bahwa manusia dilahirkan dengan membawa 5 (lima) kebutuhan  yang tersusun dalam Hierarki tertentu.
Diawali dengan kebutuhan fisik, yaitu kebutuhan akan keamanan, air, udara, tidur, seks, perlindungan diri, suhu udara yang berlebihan, perangsangan indera, dan aktivitas, semua kebutuhan ini yang tampaknya berguna untuk mempertahankan kehidupan dan merupakan kebutuhan yang sangat penting. 

Setelah kebutuhan fisik terpenuhi, mereka akan segera muncul kebutuhan rasa bebas dari ancaman bahaya, merasa dilindungi dan perasaan aman. Setelah kebutuhan rasa aman terlampaui, mereka akan timbuk kebutuhan akan kasih sayang, keintiman, dan ketertarikan. Orang akan mencari cinta agar dapat dicintai meskipun kebutuhan akan cinta kasih sudah terpenuhi, kebutuhan yang akan timbul adalah kebutuhan akan dihargai orang lain.

Setelah berbagai macam kebutuhan dapat terpenuhi kebutuhan berikutnya yaitu manusia akan mencari perwujudan diri. Mereka akan berjuang untuk memperoleh kesempatan menyadari akan kemampuan dirinya dan memenuhi tujuan idealnya. Maslow yakin bahwa perwujudan ini (atau kebutuhan untuk tumbuh) yang bersifat memperkaya dan tidak sekedar mempertahankan hidup, seharusnya menonjol pada orang dengan kepribadian yang lekat. Pada kenyataannya menurut maslow hanya satu persen dari seluruh populasi yang mampu memperlihatkan ciri-ciri (ciri-ciri kepribadian yang sehat dengan perwujudan diri) mengapa manusia jarang yang dapat mencapai taraf perwujudan diri in? menurut Maslow, hal itu karena sebagian besar kita amat buta akan potensi diri kita, kita kecenderungan untuk terlalu menyesuaikan diri dengan budaya yang itu-itu saja dan kurang sekali mengejar kebutuhan pribadi, maslaw juga yakin bahwa kebutuhan akan rasa aman membuat orang takut untuk mengambil resiko dan menutup diri dari pengalaman.


Definisi Sikap
Menurut Sarraf (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap untuk beraksi (Disposition to react) secara postif (Favorably) atau negative (Unfavorably) terhadap objek-obejek tertentu.

D. Krech dan RS. Crutchfield (dalam seans, 1999) berpendapat bahwa sikap organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional, emosional, persepstual, dan kognitif mengenal aspek dunia individu.

La Pierre (dalam Azwar, 2003) memberikan definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi social atau secara sederhana sikap adalah respon, terhadap stimuli social yang telah terkondisikan.


Pengenalan Diri
Pengenalan diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengenal kelebihan dan kekurangan dalam dirinya sehingga dapat memberikan respon yang sesuai dengan tuntutan baik baik dari luar maupun dari dalam (Helmi, 1995). Dengan mengenali diri seseorang akan lebih baik dalam menjalankan kehidupannya, kelebihan yang dimiliki merupakan asset, sumber daya yang mendukung kehidupan, namun jika kelebihan tidak disadari maka sulit untuk mengembangkan dan menerapakan kelebihan itu. Begitu juga dengan kekurangan atau kelemahan pada diri, jika tidak disadari akan merugikan diri sendiri dan juga orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Definisi Public Relations

Public relations (PR) yang diterjemahkan bebas menjadi hubungan masyarakat (Humas), terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara...