01/03/12

Kerja Sama Tim

Keberhasilan Membutuhkan Kerjasama Tim
Pada setiap perebutan kejuaraan Piala Dunia Sepak Bola yang diadakan secara periodik dalam empat tahun sekali oleh Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) selalu muncul spekulasi menjagokan siapa yang akan muncul menjadi juara baru atau juara bertahan. Seperti halnya yang terjadi pada perebutan kejuaraan piala dunia sepak bola tahun 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan muncul sebagai pemenangnya adalah tim sepakbola Spanyol yang telah berhasil membuktikan dirinya sebagai tim terbaik dunia setelah berhasil menyisihkan tim sepak bola Belanda yang dikenal sebagai tim yang tangguh dan kuat.

Padahal semula pihak publik pecandu bola seluruh dunia banyak yang menjagokan secara spekulatif bahwa yang akan muncul menjadi juara dunia dalam kejuaraan piala dunia sepak bola 2010 adalah tim-tim sepak bola yang dianggap tangguh yang sulit terkalahkan seperti tim sepak bola Itali sebagai juara bertahan tahun 2006, tim Belanda, Jerman, Brasil dan Portugal yang memiliki bintang-bintang lapangan yang sangat terkenal dan cemerlang reputasi dan kualitas dunia yang sulit untuk ditundukkan seperti Ronaldo dari Portugal, Ronaldinho dari Brasil dan belum lagi ditambah dari bintang-bintang lapangan yang hebat berasal dari tim Belanda, Jerman, dan Itali yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu disini.

Publik pecinta bola dunia telah terkecoh dengan munculnya tim sepak bola Spanyol yang ternyata muncul sebagai juara dunia di piala kejuaraan sepak bola dunia tahun 2010 ini, karena pihak pengamat dan analis ahli-ahli sepak bola telah mengamati dan berspekulasi bahwa yang akan muncul sebagai juara adalah pemenang duel antara tim Brasil melawan Jerman atau duel antara tim Itali melawan Belanda. Mengapa tim-tim ini telah diunggulkan oleh kalangan berbagai pihak pecandu sepak bola dunia? Alasannya sederhana saja karena mereka telah melihat secara empirik bahwa tim-tim kesangannya tersebut masing-masing telah memiliki kualitas unggulan yang ditaburi para bintang sepak bola kelas dunia yang namanya sudah tidak asing lagi bagi seluruh penggemar bola dunia.

Namun kenyataannya di lapangan berbeda dengan hasil perhitungan di atas kertas seperti yang telah dispekulasikan pakar bola dunia yang telah menjagokan terlebih dulu bahwa juaranya adalah pemenang antara duel pertandingan antara tim Brasil melawan Jerman atau duel pertandingan antara tim Itali melawan Belanda atau tim Portugal melawan Italia. Pada kenyataannya yang muncul keluar sebagai pemenang adalah tim sepak bola Spanyol yang hampir dari semua kalangan pencandu bola dunia sedikit sekali yang menjagokan spanyol untuk menjadi juara dunia sepak bola tahun 2010.

Tim Spanyol bola telah berhasil menyisihkan semua lawan-lawan beratnya dimana tim Spanyol ini diatas kertas kurang mendapatkan dukungan dan tidak dijagokan untuk menjadi juara. Kemenangan tim sepak bola Spanyol telah menjawab berbagai pihak kalangan ahli bola dan pengamat bola dunia, sehingga muncul pertanyaan dari mereka-mereka mengapa tim-tim sepak bola yang telah dijagokan diatas berhasil dikalahkan oleh tim sepak bola Spanyol? Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas ada beberapa gambaran-gambaran yang sekiranya bisa dijadikan suatu alasan-alasan yang bisa dijadikan dasar sebagai inti kegagalan para tim tersebut, antara lain:
  • Kegagalan para tim sepak bola tersebut bukan hanya karena ketidakberpihakan Dewi Fortuna (sebagai dewi keberuntungan) pada mereka belaka.
  • Kegagalan itu bukan karena semata-mata karena bola berbentuk bulat sehingga tidak bisa ditebak dimana terdapat sudut keberuntungannya.
  • Kegagalan itu bisa terjadi dimana mereka kurang kompak dan kurang solid dalam mengembangkan permainan bolanya atau bisa juga kalah strategi permainan.
  • Kegagalan itu bisa dipicu oleh adanya sifat egois dan individualis para pemain yang hanya ingin menonjolkan permainan pribadinya karena mereka telah merasa dirinya yang dikenal sebagai bintang-bintang top dunia sehingga dapat mempengaruhi pola permainannya menjadi tidak kompak dalam tim tersebeu sehingga timmnya jadi tidak stabil.
  • Kegagalan tersebut bisa dipicu karena tidak ada kerjasama tim, padahal dalam dunia nyata kerjasama dalam bentuk apa saja merupakan suatu kiat kunci sukses, meskipun kadang-kadang skill/kemampuan yang dimiliki oleh tim tersebut para individunya hanya memiliki kemampuan sedang-sedang saja tetapi karena tim ini memiliki kerjsama yang kompak dan soli sehingga menjadi tim yang kuat dan dahsyat tak terkalahkan, apalagi bila tim ini ditunjang oleh individu-individu yang tangguh tentunya hasilnya akan lebih sempurna seperti halnya telah dilakukan oleh tim sepak bola Spanyol yang berhasil keluar sebagai pemenang dalam kejuaraan Piala Dunia Sepak Bola 2010 di Afrika Selatan.
Keberhasilan tim dalam dunia kerja nyata atau dunia olah raga tidak cukup hanya bermodal kerjasama saja, melainkan harus ditunjang pula dengan sill atau keahlian yang membidangi tugasnya masing-masing pada setiap individu yang tergabung dalam tim tersebut. Mereka harus tahu mana tugasnya masing-masing yang harus diselesaikan atau dikerjakan dengan penuh tanggung jawab yang tinggi bermoral dan bermental baja dengan kesadaran diri yang tinggi tanpa adanya tekanan dan paksaan.

Naluri kerjasama yang dilakukan oleh setiap individu/manusia merupakan insting yang dimiliki oleh setiap manusia yang normal. Oleh karena manusia itu adalah kelompok mahluk sosial (zoon politicon) yang berada dalam komunitas sosialnya dan akan melakukan interaksi sosial antara individu atau kelompok sosial yang lainnya, sehingga lahirlah konsep kesepahaman dan keterkaitan dalam tim atau kelompok tempat mereka berhimpun (zoon politicon).

Kita hidup di komunitas yang beraneka ragam dan dengan sadar kita telah menyatukan diri dalam sebuah komunitas. Kita memiliki keluarga seperti ayah, itu, diri kita sendiri, kakak/adik dan saudara kita yang lain. Selain itu kita juga hidup dalam kelompok yang lebih besar dari sekedar himpunan rumah mungil keluarga kita, tetapi dalam komunitas lingkungan masyarakat dengan strata yang berbeda-beda. Di dalam lingkungan masyarakat itu terdapat banyak kelompok yang secara parsial membentuk sistem dengan perjanjian-perjanjian yang lebih bersifat personal. Kelompok tersebut dapat berupa rumah tangga, Badan eksekutif Mahasiswa, Hima dan kegaiatan-kegiatan kemahasiswaan lainnya.


Sinergi: Membangun Kebersamaa Kelompok
Apa arti sinergi? Sinergi adalah:
  • Memanfaatkan perbedaan; bukan mentolerir perbedaan
  • Kerjasama; bukan bekerja masing-masing secara mandiri
  • Keterbukaan pikiran; bukan berpikir kamu selalu benar
  • Menemukan cara-cara baru yang lebih baik; bukan kompromi dengan yang sudah ada.

Intinya, sinergi akan tercapai kalau dua orang atau lebih bekerja sama untuk menciptakan solusi yang lebih baik daripada kalau bekerja sendiri. Bukan caramu atau cara saya, tetapi cara/jalan kita yang lebih baik, jalan yang lebih tinggi. Sinergi terdapat dimana-mana dan bukan merupakan hal yang baru. Kalau kita pernah menjadi anggota tim, kita pasti pernah merasakannya. Kalau kita pernah bekerja dalam suatu kepanitiaan, kita pernah merasakannya.

Kita dapat mengambil pelajaran dari ‘falsafat lebah’ yaitu kerjasama lebah untuk membangun sarangnya dengan cara yang sangat teliti dan penuh perhitungan, selalu bekerjasama, penuh kesabaran, dan kejelian yang tinggi. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah setiap tujuan seharusnya didasarkan pada tujuan-tujuan dan cita-cita yang diinginkan setiap anggota. Lebah tahu persis apa yang harus dilakukan untuk kebaikan bersama. Sinergitas tujuan adalah bagian terpenting untuk meraih kesuksesan yang gemilang.


Semangat dan Manfaat Keberagaman
Sinergi tidak dapat terjadi begitu saja. Sinergi adalah sebuah proses. Kita menyadari bahwa setiap pribadi adalah individu yang unik, khas, punya karakter dan jiwa sendiri yang berbeda dengan individu lainnya. Karena keragaman di sekeliling kita semakin meningkat, kita harus mengambil keputusan, cara kita menghadapinya. Ada tiga pendekatan yang dapat diambil, yaitu:
  1. Hindari keragaman
  2. Tolerir keragaman
  3. Manfaatkan keragaman

Semangat untuk Maju dalam Kebersamaan
Perbedaan bukan hanya soal lahiriah saja, melainkan juga soal batiniah; soal yang tersembunyi dalam diri manusia. Apa yang disebut dengan perbedaan secara batiniah?

1. Kita belajar dengan cara yang berbeda
Dr. Thomas Armstrong telah mengidentifikasikan tujuh jenis kecerdasan dimana anak-anak dapat belajar dengan baik melalui kecerdasannya yang paling dominan, yaitu:
  • Kecerdasan bahasa: belajar melalui membaca, menulis, dan bercerita
  • Kecerdasan logika-matematika: belajar lewat logika, pola-pola, kategori, dan hubungan
  • Kecerdasan jasmani/kinestetik: belajar melalui indera, dan lewat sentuhan
  • Kecerdasan ruang: belajar melalui gambar-gambar
  • Kecerdasar musik: belajar melalui suara dan ritme
  • Kecerdasan antar-pribadi: belajar melalui interaksi dan komunikasi dengan orang lain
  • Kecerdasarn intra-pribadi: belajar melalui perasaan sendiri

2. Kita memandang sesuatu dengan cara yang berbeda
Semua orang memandang dunia ini secara berbeda karena setiap pengalaman orang berbeda, masa lalunya berbeda, pendidikan berbeda, lingkungannya berbeda, semua hal tersebut membentuk lensa atau paradigma orang tersebut dalam memandang dunia, tak ada dua orang yang persis sama di dunia ini. Kita harus sadar bahwa semua orang memandang dunia secara berbeda dan bahwa semua orang bisa benar. Kita akan lebih memahami serta menghargai pandangan-pandangan yang berbeda-beda.

3. Kita mempunyai karakter yang berbeda
Manusia mempunyai karakteristik dan kepribadian yang berbeda-beda. Menurut sebuah studi bernama eneagran, ada sembilan tipe dasar manusia, yaitu:
  1. Perfeksionis
  2. Penolong
  3. Pengejar Prestasi
  4. Romantis
  5. Pengamat
  6. Pencemas
  7. Petualang
  8. Pejuang
  9. Pendamai
Studi ini memberikan penjelasan mengapa perilaku kita seperti ini dam memberi pengarahan tertentu bagi pertumbuhan seseorang. Pengetahuan kita tentang adanya perbedaan karakteristik perilaku ini sangat penting untuk mengembangkan hubungan dalam membentuk sinergi. Kita dapat lebih memahami orang lain dan mempelajari sejumlah alternatif dalam pola perilaku kita sendiri.

Membina Hubungan dan Kerjasama
Sebelum kita memulai membina hubungan, perlu diketahui terlebih dahulu hambatan-hambatan dalam memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada, diantaranya dua hambatan yang sangat menonjol berikut ini, yaitu:
  1. Ketidaktahuan: artinya kita tidak tahu apa-apa, tidak tahu apa yang diyakini orang lain, bagaimana perasaan mereka, atau apa yang mereka alami
  2. Prasangka: kita semua pernah merasa tidak nyaman karena dihakimi, dijelek-jelekan oleh seseorang karena logat kita, atau kita tinggal di tempat yang keliru.
Untuk mengenal diri kita dan orang lain lebih jauh dalam upaya membina hubungan yang lebih baik, beberapa langkah praktis dapat dilakukan diantaranya:
  1. Memiliki kebajikan punya rasa penghargaan yang tinggi kepada orang lain
  2. Temukan sisi positif yang ada pada diri kita bahwa kita adalah spesial, khas, istimewa dan unik
  3. Kembangkan sikap saling menghargai dan menerima di antara kita agar lebih terbina hubungan batin yang lebih dalam lagi
  4. Kembangkan rasa humor yang positif dengan orang lain
  5. Bersikap baiklah kepada orang lain, investasikan kebaikan sebanyak mungkin, baik diminta maupun tidak diminta

Lima langkah sederhana yang membantu kita mewujudkan sinergi:
  1. Mengerjakan Tugas
  2. Kerjasama Tim dan Sinergi. Sehebat-hebatnya manusia, tetap memerlukan orang lain. Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri. Kekuatan dan kelemahan akan berwujud menjadi kesuksesan bila mampu menjalin kerjasama dengan orang lain. Sinergi adalah kata kunci bagi orang-orang yang tergabung dalam satu tim untuk meraih sukses, tim yang terdiri dari orang-orang yang mengerti hak dan tanggung jawab masing-masing. Kebersamaan adalah sebuah anugerah yang patut kita pertahankan dan tingkatkan. Yang terpenting dari itu semua, kita mampu mengarahkan makna kebersamaan itu pada alur yang benar dan bermanfaat.
  3. Semangat untuk Maju dalam Kebersamaan. Kebersamaa bukan berarti menyamaratakan semua pembawaan dan sifat yang kita miliki. Justru kebersamaan itu lahir karena adanya perbedaan, baik sifat, kemampuan, kesadaran diri, potensi perkembangan diri, dan perbedaan latar belakang.
  4. Membangun Komunikasi. Komunikasi yang baik adalah sarana pencipta rasa kepercayaan yang paling efektif. Semua akan menjadi lancar dan terarah bila ada komunikasi yang lancar. Hilangkan sekat-sekat yag membatasi aliran verbal dan nonverbal. Bila saluran komunikasi itu tersumbat atau kurang dirawat dengan baik, seketika itu juga berbagai permasalahan akan muncul ke permukaan. Masalah sepele saja bisa jadi petaka besar yang siap menerkam keutuhan tim kita.
  5. Berani Bersaing secara sehat. Kita dan tim impian kita belum bisa dibilang hebat, kompak dan teguh dalam mencapai cita-cita bila belum diuji ketangguhannya. Kita boleh saja kompak dalam mengatur strategi pencapaian tujuan, siasat yang rapi dalam setiap perencanaan kegiatan, dan selalu kelihatan kompak, tetapi belum ada jaminan kita akan mampu bertahan dalam derasnya persaingan dan kompetisi yang sangat ketat.

Berjiwa Pemenang
Jiwa sebagai “pemenang” adalah modal yang tak akan pernah hilang dan tidak akan membebani ke mana pun kita pergi. Jangan pernah merasa belum siap untuk menghadapi tantangan seberat apapun, tetaplah memandang ke depan dengan pikiran positif bahwa kita sanggup berkompetisi dengan lawan sekuat apapun. Orang yang sukses selalu bersikap optimis dan penuh percaya diri dengan tetap menggunakan perhitungan yang mantap dan penuh rencana. Jiwa orang yang sukses adalah selalu merasa menang pada setiap kompetisi yang mereka lakukan walaupun mereka mengalami kegagalan sebab makna dari kata menang adalah sinergi dengan kata kalah. Bagaimana orang bisa menang kalau ia belum bisa menerima kekalahan? Hal itu berarti orang yang menang adalah yang siap kalah, dan tidak menganggap kemenangan sebagai puncak dari kesuksesan yang sebenarnya. Orang yang kalah, dalam arti yang sebenarnya, adalah mereka yang tidak pernah tahu arti dari makna kemenangan yang sesungguhnya. Jadi mereka sering merasa kalah terlebih dahulu, sebelum mereka terjun ke arena kompetisi yang sesungguhnya.

Mencari dukungan
Dukungan merupakan bagian dari dinamika sebuah tim, adakalanya kita banyak mendapat simpati dari orang-orang yang ada di sekitar kita ketika kita membuat sebuah terobosan yang sangat mengesankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Definisi Public Relations

Public relations (PR) yang diterjemahkan bebas menjadi hubungan masyarakat (Humas), terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara...